Seorang
bocah mungil sedang asyik bermain-main tanah. Sementara sang ibu sedang
menyiapkan jamuan makan yang diadakan sang ayah. Belum lagi datang para
tamu menyantap makanan, tiba-tiba kedua tangan bocah yang mungil itu menggenggam debu. Ia masuk ke dalam rumah dan menaburkan debu itu
diatas makanan yang tersaji. Tatkala sang ibu masuk dan melihatnya,
sontak beliau marah dan berkata:
"Idzhab ja'alakallahu imaaman lilharamain," yang artinya: pergi kamu...! Sampai kamu jadi imam di Haramain...!
Dan masyaa Allah, kini anak itu telah dewasa dan telah menjadi imam di masjidil Haram. Tahukah kalian, siapa anak kecil yang di doakan ibunya saat marah itu? Beliau adalah Syeikh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram yang
nada tartilnya menjadi favorit kebanyakan kaum muslimin di seluruh
dunia.
***
Ibu adalah manusia yang mengalir terus kasih sayangnya hingga tiada terbatas. Peran Ibu melampaui batas-batas kebiasaan manusia. Ibu sejati
hanya punya satu niat yang tulus, yaitu ingin membahagiakan anaknya. Ibu
sejati hanya punya satu tujuan yang tidak pernah berhenti untuk
diperjuangkan, yaitu mengantarkan anak meraih mimpi-mimpinya.
Karena itu Allah memberikan kelebihan secara khusus. Allah memberikan
kemuliaan kepada ibu, melebihi kemuliaan yang diberikan kepada ayah. Ibu
selalu ada untuk anaknya dan bisa menghadirkan keajaiban di saat
anak-anaknya dalam bahaya.
Doa ibu dikabulkan Allah, bahkan marahnya pun bisa menjadi kenyataan. Oleh karena itu wahai para ibu berdo’alah untuk kebaikan anakmu, jangan engkau do’akan keburukan kepada mereka.
Ingatlah sabda Rasulullah:
“Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan
mendoakan keburukan untuk anak kalian, jangan mendoakan keburukan untuk
pembantu kalian, jangan mendoakan keburukan untuk harta kalian. Bisa
jadi ketika seorang hamba berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu
mustajab, pasti Allah kabulkan.” (HR. Abu Daud)
Maka, mari lebih berusaha lagi memuliakan ibu, jangan sampai kedurhakaan menyebabkan kemarahan ibu. Karena ingatlah doa yang tak tertolak
dan mustajab yakni doa (baik itu doa kebaikan maupun keburukan) dari
orangtuamu (terlebih ibumu).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua,
doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang dizholimi.” (HR. Abu
Daud no. 1536. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini hasan).
——————————————
“Orang tua adalah pintu surga yang di tengah, sekiranya engkau mau sia-siakanlah pintu itu atau jagalah” (HR.Ahmad)
Komentar
Posting Komentar