RAISHA “Awal Penitian Dunia Biru”

Waktu cepet banget berlalu. Rasanya baru aja kemarin seragam ku berwarna merah sekarang udah berevolusi (so politikus) seragamku jadi warna biru ^_^
Lingkungan sekolah yang baru, temen baru, guru baru. Kayaknya adaptasi disini butuh waktu yang cukup lama deh. Dari sekolah dasar ku cuma aku yang melanjutkan SMP kesini. Temen-temen ku yang lain ke sekolah yang beda. Katanya biar deket, emang sich SMP ini jauh dari rumah, harus naik 2x angkutan umum. Tapi ada teman yang satu gugus dengan ku waktu SD yang melanjutkan kesini, ada 3 orang. Merekalah yang akhirnya jadi teman dekatku.
Yang pertama bernama Imey, gadis tomboy ini sangat periang, kalau lagi ada masalah dia cuek banget! Gak pernah ambil pusing, tapi walaupun begitu dia merupakan aktifis sekolah yang populer dikalangan guru. Selanjutnya bernama Retno, dia manis, agak pendiam, tapi pintar banget kalo soal ngitung-ngitungan. Ketiga, bernama Widy, si manja ini populer banget di kalangan cowok-cowok disekolah, hobinya shopping, kalo  liat accesoriss pasti deh hobbynya itu kambuh, dan yang paling bikin repot nih kadang dia tuh belaga tolol, kalau ngejelasin ke dia tuh gak pernah cukup satu kali dan satu lagi yang bikin sebel dari dia yaitu sifat plin-plannya naudzubillah dah, (eh ko’ jadi ngegosip ya? astagfirulloh..)
Selain teman segugus ku waktu sekolah dasar diatas aku juga punya kenalan baru, yang pertama namanya Viny kami kenalan waktu mau ngambil persyaratan MOS, orangnya humoris dan enak di ajak ngobrol. Yang kedua namanya Siska dia cantik, kami kenalan pas pembagian gugus. [..]
Pagi itu hari pertama aku berseragam biru
"Assalamu'alaikum." Ucapku saat masuk kelas
"Wa'aikumsalam." Jawab beberapa orang di dalam
Waduch.. biasanya aku datang paling siang di Sekolah Dasar sekarang kok malah aku yang ke pagian atau mereka yang jam karet. Udah jam 06.30 kelas masih sepi..bangun jam berapa mereka??
"Heyy gak usah heran kali biasa orang kota memang lelet bangunnya." Viny tiba-tiba aja ngagetin  yang bisa baca pikiranku
" Ah gitu ya? pantes."
Aku dan Viny menyimpan tas di bangku, dari luar terdengar orang lari-lari
" Ukh..hampir aja kita gak bisa masuk Mi." ucap Rita dengan napas ngos-ngosan.
" Ya lho yang lelet! jam 6 masih molor." Ucap Ami jengkel
Mereka emang sering sekali rebut dikelas padahal masih hari ke-4 sekolah. Kebetulan aku tau namanya dari papan nama dibajunya hhehe
" Oooooooooooooiiiiiiiiiiiiiiii…………awas si ganteng lewat" si kecil Irsan lari-lari dari luar dengan teriakannya yang nyaring
" Anak itu." Sahut Viny gemes
Menunggu bel masuk dikelas sangat ricuh sekali
" Iya mungkin kamu benar"
" Tapi itu gak mungkin"
" Dia kelas apa gitu?"
" Ough"
" Kapan?"
" Dimana?"
Bla..bla..bla dikelas udah kaya pasar. Ricuh banget!
" Bil pinjem bolpoin donk sebentar!" ucap Viny
" Mau ngapain?" jawab Bila
" Udah pinjem aja bentar doank!"
TET> > >TET> > >TET> > > bel masuk berbunyi. Tak lama kemudian datang seorang wanita separuh baya. Anak-anak pun mberi salam. Lalu wanita itu memperkenalkan diri. Namanya ibu Wati, ternyata dia adalah wali kelas kami. Kami pun diberi sedikit pengarahan dan membuat struktur pengurus kelas, karena KBM belum efektif masih tahap adaptasi.
***
>>BEST FRIEND
Udah satu bulan aku jadi siswi berseragam biru. Ada rasa bangga tersendiri yang aku rasakan. Sekarang aku sudah mengenal banyak teman disini. Dari mulai Viny teman pertamaku, yang selamanya akan selalu aku ingat. Lalu ada Siska teman yang aku kenal waktu aku nyari rumah Viny buat nanyain soal persyaratan MOS karena pas pembagian gugus aku tidak hadir (maklum kuper hahaha). Dan kini bukan hanya mereka aku sudah mulai mengenal teman-teman sekelasku.
Seneng dech rasanya kenal sama mereka semua. Karakter-karakter mereka yang unik-unik dan lucu, yang mungkin gak akan bisa aku lupain ,meski akhirnya nanti aku duduk di kelas VIII dan IX yang mungkin akan berbeda dengan mereka. Terutama teman-teman dekatku seperti, Miyla si gadis simple yang lembut dan baik hati, orangnya manis dan pengertian. Lalu Keyla, orangnya cantik. Hanya saja dia orangnya pendiam, tapi aku yakin kelembutan hatinya dan sikapnya yang pemaaf, membuat banyak cowok yang ngejar-ngejar dia. Yang satu lagi namanya Echa, orangnya jutek tapi asyik juga di ajak ngobrol, dia juga pendengar yang baik. Echa adalah teman sebangku ku. Mereka bertiga adalah teman kelompok belajarku dikelas. Jam istirahat kami berkumpul dimeja kami yang kebetulan saling berdekatan.
“ Sha, kamu udah bayar uang bangunan buat bulan depan belum? Harusnya kita udah bayar, bulan depan kan ulangan semester! “ ucap Miyla memecah keheningan
“ Eueueu… kayaknya belum dech! “
“ Aku juga belum, gak tahu tuh papah aku gak ada di rumah terus, kalau aku mintanya ke mamah gak enak! “ keluh Keyla
“ Apalagi aku yang bulan kemarin aja belum. “ sahut Echa
“ Tenang aja rizky tuh uda diatur ama yang di atas. Lebih baik kita berdoa aja semoga Ayah dan ibu kita di mudahkan dalam mencari rizky-Nya,, amin “ ucapku asal sambil sibuk dengan bukuku
“ Hey Sha, dari tadi aku liat kamu khusyu banget sii baca apa’an sii?“ tanya Miyla heran
“ Gak baca apa-apa, memangnya kenapa?” aku balik nanya
“ Sini aku liat!!” Echa merebut buku ditanganku
“ Hey!!!!” ucapku singkat
“ Kamu suka conan ya Sha? “ tanya Miyla
“ Nggak aku suka shinichinya.”
“ Sama aja!! Dodol.”
“ Aku juga suka conan Sha.” Ucap Keyla
“ Oh.. ya?”
“ Aku pikir dari tadi kamu khusyu banget lagi baca buku apa, gak taunya komik!!“ kata Echa jengkel
“ Maaf, aku lagi suntuk aja. Sebenarnya aku juga gak terlalu suka komik, cuma tiap kali aku baca komik conan, stres aku sedikit hilang.”
“ Aneh kamu Sha, orang tenang kalau apa gitu. Ini komik.“ Echa masih jengkel
“ Maaf.”
“ Sudahlah!” Keyla menyela
Jam istirahat cepat sekali berlalu padahal topik pembicaraan kami masih belum sampai ke penutup. Tapi itulah tugaskami sebagai seorang pelajar. [..]
Pulang sekolah..
Heumpht,, panas matahari terasa banget nembus kulit, serasa berada di Cairo sana. Gila.. panas gini !! Di tambah asap mobil dan debu, yang bikin aku bersin terus dari mulai keluar di gebang timur sampai ke halte. Benar-benar tak bersahabat. Aku dan teman-teman bejalan menuju ke halte yang tinggal beberapa langkah lagi. Ukh,,, nasib benar-benar sial debu itu tidak cukup bikin aku bersin-bersin tapi membuat mataku perih.
“ Ukh,, resiko di kota begini.” Dengusku kesal
“ Namanya juga kota, tumbuhan jarang sekali ada, yang banyak itu gedung tinggi yang bikin udara dan suhu makin gersang. Apalagi kendaraan bermotor yang lalu lalang, menambah udara yang gersang ini menjadi kotor. “ cerocos Retno panjang lebar
“ Heumpht, tugas numpuk nihh mau semesteran.” Gerutu Amel
“ Resiko mel, sebagai pelajar kita harus siap nanggung tugas banyak.“ Cinta ikut nimbrung
“ Iya juga, PR kemarin aja belum aku kerjakan ditambah yang hari ini. Mana ada tugas bikin makalah lagi.” Ucapku melihat-lihat lembaran yang aku tengteng di tangan.
“ Ehh, tuh ada delman mau naik atau nunggu angkot aja nich.” Ucap Cinta
“ Ya udah naik aja yu! Biar gak usah jalan kaki lagi ke halte berikutnya.” Ucap Retno
“ Okehh!!!! “ seru anak-anak dengan nada yang cukup lemas
Akhirnya kami pulang dengan rasa letih yang tiada terkira.. sungguh amat lelah ! (-,-)
≈≈≈

ULANGAN OH ULANGAN..
Gak kerasa banget sii.. baru aja kemarin rasanya aku duduk di kelas VII ini, sekarang udah mau kelas VIII lagi. Semoga aku bisa pertahankan prestasi aku di semester kemarin. Hari ini adalah hari ke tiga ulangan semester. Pelajaran bahasa inggris. Mapel yang bisa membuatku nangis saat mengisinya, tapi optimis saja! Kejar target harus dapat nilai 9 untuk bahasa inggris semoga tercapai.
TET TET TET ..
Bel masuk berbunyi, pengawas pun udah siap. Kertas jawaban dan soal pun di bagikan setelah sebelumnya kami berdoa. Aku pun mulai mengisi. 45 menit berlalu, soal telah aku selesaikan. Tapi aku tidak melihat teman-teman beranjak meninggalkan bangkunya, semua sibuk dengan soalnya masing-masing. Tanpa buang waktu aku pun menyerahkan lembar jawaban dan soalnya kepada pengawas. Heumpht, alhamdulillah ternyata tak sesulit yang aku bayangkan.
“ Raisha…..!” Suara yang sedikit berbisik memanggilku, aku pun melihat ke arahnya
“ Ehh Mil, kamu udah keluar?” ucapku pada Miyla
“ Heu’eump soalnya gampang-gampang susah, aku akui esay lebih mudah daripada PG.”
“ Iya begitulah .”
“ Keyla mana ya? Masa soal begitu aja lama ngisinya? “ Ucap Miyla sambil melirik ke ruangan sebelah
“ Ke kantin duluan yuk! Lapeur nihh. “ Ajakku
“ Ya udah yuk si Keyla biar nyusul pasti dia tau ko’ kita dimana.”
Aku dan Miyla pun pergi ke kantin. Tapi…….
“ Miylaaaaa…Raishaaa tunggu !!!! “
Aku dan Miyla pun menengok,, ternyata Nova. Kami pun berhenti menunggunya.
“ Kalian gak ngajak aku? Padahal dari tadi aku nunggu yang ngajak ke kantin.“ ucap Nova dengan nada sedih
“ Ya sudah ayo!! aku udah lapar nihh.” rengekku sambil berlalu
Kami pun ke kantin untuk melepaskan rasa lapar. Sampai akhirnya Keyla, Viny, Rita, dan Nabila nyusul ke kantin dan kami pun makan bareng disana. Ternyata hari itu kantin cukup ramai. Banyak yang melepas penat setelah tadi tempur dengan BING (bahasa inggris). Ada juga yang curi-curi kesempatan buat pacaran (yaelah buuu). Aku lihat teman-teman sibuk dengan jajanannya masing-masing. Rita, Viny, dan Nabila sangat lahap menyantap makanan mereka, mungkin mereka belum sarapan tadi pagi. Mungkin cuma aku yang dari tadi sibuk mengamati orang-orang di kantin yang lalu lalang diisana (maklum gak ada kerjaan).  Tiba-tiba aja mata aku tertuju pada sahabatku Keyla yang ternyata dari tadi cuman bengong sambil terus ngotak ngatik makanannya tanpa dia makan sedikit pun.
“ Key, kamu kenapa?? Ko’ dari tadi kamu cuman ngotak ngatik makanannya sii… tuh liat sampe pada jatuh gitu?” ucapku cemas
“ gue gak kenapa napa ko’ Sha.. geu cuman….” Ucapannya kepotong
“ Pasti Riza dech, di apain ?” sela Miyla
“ Tunggu, maksudnya Riza anak kelas VIII-A itu? “ tanya ku heran
“ Iya siapa lagi Sha, Key udah dech gak usah mikirin di tohh dia juga gak pernah mikirin kamu.” Ucap Miyla
“ Ka…kamu jadian ama dia Key?” tanya ku gagap
“ Udahlah gak usah dibahas ntar juga kamu tau sendiri Ra.” Ucap Keyla sedikit kesal
“ Ough sori deh aku gak maksud kok! enjoy aja Key. Laki-laki itu emang kadang susah di tebak maunya apa, tapi dari situ kita belajar memahami orang laen.”
“ Yupsz, betul tuh kata Raisha.”
“ Heum (^_^) Thanks ea Ra! Sorry tadi gue emosi.” Kata Keyla lembut
“ Welcome shob, gapapa aku yang minta maaf.” ucapku
Canda dan tawa pun teurai, aku senang bisa melihat mereka tersenyum. Kebahagiaan mereka juga kebahagiaanku. Melihat Keyla yang sedang bimbang karena pacarnya, aku jadi teringat seseorang. Apa dia masih ingat aku? batinku
“ Ekh ke kelas yuk bentar lagi bel masuk, lumayan bisa baca-baca buku dulu.”
Suara Miyla mengagetkanku
“ Yuk !!! udah selesai ko’. “ ucap Nova, Viny dan Nabila serempak
Kami pun bergegas ke kelas dan membaca buku sebentar sebelum masuk kelas lumayan lah dikit-dikit jadi nget lagi. [..]
Satu minggu kemudian..
Wahh tiga hari lagi raport dibagikan,,hhhmmm aku harap hasilnya memuaskan. Gak sabar pengen cepet hari sabtu. Di kelas anak-anak uda pada gehger nihh buat planning minta hadiah kalo nilai mereka cukup baik
“ Klo aku masuk the best teen aku mau minta handphone baru sama papah.” Ucap Nova
“ Aku pengen sedepa motor.” Ucap Viny
“ Aku pengen tas baru. Kamu key? ” tanya Miyla pada Keyla yang masih tetap murung
“ Aku gak tau.” Jawabnya datar
“ Ra, dapat apa nihhh buat semester ini?” tanya Rita padaku
“ Ooh… itu rahasia! “ ucap ku senyum
“ Huhh.. pelit!!”
“ Biarin yey.” (^_^)
Aku cuman pingin ucapan selamat dari dia. Gimana keadaannya sekarang? Kamu dimana sih? Aku kangen banget sama kamu. Bathinku
“ Heumpth, pengen dehh aku punya pacar kelas VIII nanti.”celetuk Nova tiba-tiba ngebuyarin lamunanku, semua terdiam heran dengan kata-kata Nova.
“ Ehh pikirin dulu kamu bakal dapat nilai bagus atau ngga? Malah mikir yang gituan.“ ucap Viny
“ Iya iya bawel ngomong aja sirik. Pew!”
“ Siapa yey_ kamu kali orang aku cuman ningetin doang!”
“ Iya udah dong! gak usahh perang mulut segala.” Ucapku
“ Ehh Ra ngomong-ngomong kamu pernah pacaran gak?” tanya Miyla
Inilah pertanyaan yang aku takutkan.
“ Iya nihh selama ini aku belum pernah denger kamu cerita-cerita soal cowok. Cerita dong Ra. Ayo dong !!.” Rengek Nova
“ lah ko jadi ngomongin yang ginian siih?” ucapku mencoba mengalihkan pembiracara’an
“ Udah dehh gak usah mindahin topik, jawab aja napa? Gak bakal kami introgasi apa-apa ko. Cuma pengen tahu heuh!” Ucap Rita
“ Aduhh kalian ini apaan sih? Apa yang kaian bicarain coba? Aku gak ngerti deh” ucapku agak kesal. Mereka itu ngomong ayam deh
“ Ahh masa?” goda Fakhri tiba-tiba
“ Heum, udahlah! Lagian aku gak tau dia dimana sekarang.“ ucapku datar “aku juga gak tau apa dia itu pacarku ato bukan. Kami gak pernah bilang suka satu sama lain. Dia Cuma orang yang kebetulan aja bisa ngertiin aku. Udah. Cuma sekedar itu okeh?!” ucapku panjang lebar menutup pembicaraan dengan harapan gak ada lagi yang komen
“ Maksud kamu?” Keyla angkat bicara
“ Dengar! aku gak mau denger komen apapun soal ini. Dan cukup jang bikin aku inget lagi soal ini” Ucapku dengan nada yang sama sekali tidak aku inginkan. Tidak terasa airmata aku jatuh. Aku gak bisa menahan airmata kalau bicara soal dia.ya Alloh dimana dia sebenarnya? batinku.
“ Ya sudah tidak usah di lanjut Ra, kami ngerti ko.” Ucap Keyla yang sepertinya merasakan apa yang aku rasa kan.
“ Iya. “ jawabku singkat [..]
Tiga hari kemudian
Raport di bagikan lewat orang tua siswa, waktu itu aku mang benar-benar hanya diam di dekat kelas, tidak ikut pengumuman di aula. Menunggu berjamjam cukup membuat ku kesal. Tiba-tiba Miyla datang memelukku.
“ Heyy.. kira-kira dong!” ucapku kaget
“ Selamat ya Ra!!” ucapnya girang
“ Apa? “ tanyaku heran
“ Ya Alloh kamu gak denger?” tanya Keyla
“ Denger apa?”
“ Kamu peringkat teratas lagi semester sekarang! malah nilai kamu 30% naik.” Ucap Miyla
“ Benarkah??” ucapku meyakinkan
“ Mereka bener ko Ra. “ ucap Imey di susul Retno dkk. memberi selamat padaku. Ya Alloh inikah tanda kebesaran-Mu. Puji syukur pada-Mu yang tiada henti. Bathinku. Saat itu ayah ku keluar dari kelas dengan senyum merekah. Dan langsung menelepon ibu di rumah. Ya Alloh, andai ucapan selamat itu keluar dari mulut DIA aku akan lebih senang dari apa yang kurasakan sekarang. Bathinku lagi. Namun aku pun pulang dengan senyum indah yang tidak aku ketahui arti dari senyumku itu apa.
“ Akhirnya liburan tiba!” ucapku lirihku

(bersambung)

Komentar

Postingan Populer